Jumat, 20 November 2020

Review & Analisis Film Forrest Gump (1994)



Assalammu'alaikum wr.wb

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS), khususnya mata kuliah “Psikologi Pendidikan”, kali ini saya akan sedikit mereview dan menganalisis film yang berjudul “Forrest Gump”yang diperankan oleh Tom Hanks dan pertama kali dirilis pada 16 Juli 1994 di Amerika Serikat, dan menghubungkannya dengan beberapa teori perkembangan kognitif.

Sinopsis Film Forrest Gump (1994)

    Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Forrest Gump yang ber-IQ dibawah rata-rata, dia dibesarkan oleh ibunya dengan penuh cinta. Karena IQ nya dibawah rata-rata, Forrest sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan oleh teman-teman kecilnya, hingga seorang dokter dan kepala sekolahnya pun mengklaim Forrest adalah anak yang tidak bisa melakukan apa-apa dan memperlakukan Forrest sebagai orang yang bodoh. Namun, dibalik dari kekurangannya, banyak kelebihan sosok Forrest sehingga ia dicintai oleh orang-orangnya.

    Pada hari pertama kali ia masuk sekolah, Forrest bertemu dengan seorang perempuan bernama Jenny, Jenny adalah satu-satunya teman yang tidak merundung dirinya. Rumah Jenny sangat berdekatan dengan Forrest yang akhirnya menjadikan mereka sahabat sampai mereka berdua tumbuh dewasa.

    Dengan keterbatasan yang Forrest miliki, ia mampu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena kemampuannya dalam berlari (kemampuan ini muncul saat dia dikejar temannya menggunakan sepeda hingga mobil setiap pulang sekolah). Dia juga bergabung ke football club dan memenangkan beberapa penghargaan.

    Saat lulus kuliah, ia mendaftar ke militer dan dikirim ke Vietnam, disana ia bertemu seorang pria, sebut saja dia Bubba, dan kemudian menjadi sahabatnya. Bubba berusaha meyakinkan Forrest untuk ikut dalam bisnis udang bersamanya jika perang telah usai.

    Dengan kemampuan berlarinya yang sangat cepat Forrest mampu menyelamatkan banyak tentara yang terluka dan juga menolong komandannya pada saat perang di Vietnam, sehingga ia menerima Medali Kehormatan Kongres atas kepahlawanannya, tapi pada saat itu juga dia kehilangan sahabatnya yaitu Bubba, Bubba terluka parah pada saat itu sehingga tidak berhasil diselamatkan.

    Saat Forrest dalam tahap penyembuhan dari tembakan peluru yang mengenai bokongnya, ia menemukan bakatnya dalam bermain pingpong. Lalu, ia pun menjadi seorang atlet tenis meja yang terkenal dan membawa negaranya ke ajang Internasional.

    Pada saat dewasa, Forrest menghabiskan waktunya untuk mencari sahabat kecilnya,Jenny. Ia juga memenuhi janjinya pada Bubba dengan mengeluarkan uang tabungannya untuk membeli kapal penangkap udang.ia memberi nama pada kapalnya dengan nama sang gadis Jenny, Pada awalnya, usahanya selalu gagal, tetapi dengan kerja keras dan pantang menyerah dia terus berusaha hingga komandannya yang telah pensiun karena cacat bergabung berjuang dengan Forrest dibisnis penangkapan udang ini. Akhirnya mereka berdua pun sukses dan mampu membiayai keluarga Bubba.

    Suatu hari, Jenny kembali menemui Forrest. Forrest pun melamarnya, namun Jenny menolak dengan alasan yang tidak diketahui, tetapi Jenny juga mencintai Forrest dan membuktikan cintanya dengan tidur bersamanya. Pada saat paginya, Jenny kembali meninggalkan Forrest, dan membuat Forrest merasa sangat sedih dan memilih melakukan perjalanan dengan berlari mengelilingi Amerika Serikat selama lebih dari tiga setengah tahun dan membuat ia terkenal di televisi dan surat kabar. 

    Pada suatu hari, Forrest mendapat surat dari Jenny, yang melihatnya sedang berlari di tayangan televisi, Jenny pun meminta Forrest untuk datang kerumahnya. Setelah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu. Jenny mengenalkan seorang anak laki-laki padanya, yang ternyata itu adalah anak mereka (anak tersebut diberi nama yang sama dengan Forrest). Dipertemuan itu juga Jenny memberitahukan bahwa ia sedang sakit karena virus dan dokter pun tidak tahu obatnya saat itu. Kemudian mereka kembali ke Greenbow, Alabama. Jenny dan Forrest akhirnya menikah, tak lama kemudian Jenny meninggal dunia. Forrest merawat anaknya dengan sangat baik dan anaknya menjadi anak yang sangat cerdas. Sesekali Forrest mengunjungi makam Jenny yang dimakamkan dibawah pohon yang mereka sebut pohon kita, tempat bermain mereka saat waktu kecil
    Adegan film ini ditutup dengan Forrest mengantarkan anaknya ke bus sekolah dan senyum bahagia menghiasi wajahnya.

Teori Kognitif yang ada pada Film Forrest Gump (1994)

    Menurut saya film ini menarik untuk ditonton, terutama pelajaran nilai moral dari segi sosial dan psikologis dari para tokoh. Salah satun contohnya Sosok Forrest Gump selaku pemeran utama juga menghadirkan imajinasi yang berbeda terhadap penontonnya. Sebab, di balik semua kekurangan yang ia miliki, seseorang pasti memiliki banyak kelebihan yang membuatnya berbeda dari yang lainnya. Di sisi lain, Forrest Gump juga mengajarkan bahwa seseorang pasti memiliki takdirnya masing-masing. “Saya tidak tahu apakah kita masing-masing memiliki takdir atau apakah kita semua hanya mengambang secara kebetulan, seperti angin sepoi-sepoi. Tapi saya pikir mungkin keduanya."— Forrest Gump. Perkataan Mrs. Gump, Ibu Forrest, juga masih terngiang di telinga bahwa: “Hidup itu seperti sekotak coklat. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu dapatkan.”

    Dan jika dihubungkan dengan teori perkembangan kognitif, film Forrest Gump ini mengandung teori perkembangan kognitif anak menurut Vygotsky, dimana teori tersebut menjelaskan bahwa anak ketika belajar mendapat pengaruh besar dari orang tua dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dengan menggunakan pembicaraan bukan untuk komunikasi sosial saja, tetapi juga membantunya untuk menyelesaikan tugas. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak juga harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transisi dari kemampuan bicara ekternal menjadi internal. Bisa dilihat pada beberapa adegan dalam film tersebut, Forrest sering mendapat pengaruh dahulu sebelum melakukan sesuatu oleh ibunya dan juga orang-orang disekitarnya.

Sekian artikel ini dibuat, semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan, 

Terimakasih

Wassalammu’alaikum wr.wb

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review & Analisis Film Forrest Gump (1994)

Assalammu'alaikum wr.wb Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS), khususnya mata kuliah “Psikologi Pendidik...